1.
Bacalah naskah drama berikut!
Ratna : Sudahkah kau periksa laporan keuangan hari ini?
Laela : Sudah Bu.
Ratna : Coba saya lihat. Mengapa setoran dari PT Riyadis belum tercatat
di sisn?
Laela : Masa? Oh, iya. Maf, Bu, saya belum mencatatnya.
Ratna :Nah, coba kau lihat lagi, pelunasan pinjaman
atas nama Hermanto juga belum terbukukan. Demikian pula pembayaran atas nama
Maksudi.
Laela : Oh iya. Itu juga belum saya catat. Maaf, Bu.
Ratna : Ya sudah. Sekarang rapikan laporannya dan serahkan pada saya.
Penggalan dialog drama di atas yang
menyatakan kalimat tanya konfirmasi terdapat pada dialog....
A.
pertama
B.
kedua
C.
ketiga
D.
keempat
E.
kelima
2.
Bacalah
penggalan drama berikut !
Ibu :
( tidak menoleh benar) malam lebaran Narto, dengarlah tabuh itu
bersahut-sahutan.pada malam lebaran seperti ini dia pergi, pergi dengan tidak
meninggalkan kata.
Gunarto : ( agak kesal) ayah ....?
Ibu :
Keesokan harinya, hari lebaran, sesudah sembahyang aku memaafkan dosanya.
Gunarto : Kenapa ibu ingat juga waktu yang lampau, mengingat kapada
orang yang tak pernah lagi mengingat kita
Ibu :
( memandang Gunarto) Aku merasa ia masih ingat kita Gunarto
Yang tergambar dalam penggalan drama
diatas adalah konflik ...
A. Sosial
B. Fisik
C. Batin
D. Budaya
E. Alam
3.
Satilawati : (terasa kasihan) Maafkanlah segala
perkataanku yang kemarin itu,
Kartili. Jangan masukan ke dalam
hati
Kartili : (tersenyum) Tentu tidak, Satilawati. Aku
mengerti keadaanmu
kemarin itu.
Sekarang aku memuji kesetiaanmu terhadap Ishak.
Sungguhpun telah engkau ketahui, bahwa ia ....
Satilawati : Gila, ya tapi ada sesuatu, suara halusku mengatakan, bahwa ia
akan
baik lagi. Baik buat selama-lamanya
Kartili : itu yang kuhargakan tinggi, Satilawati
kepercayaanmu kepada diri
sendiri
Satlawati : dan biarpun ia tidak baik kembali, aku tidak juga dapat
mengikatkan
diriku kepada orang lain
Watak tokoh Satilawati berdasarkan
kutipan drama di atas ....
A. Baik hati, belas kasih, egois
B. Setia, penuh keyakinan, percaya
diri
C. Keras kepala, cepat tersinggung,
baik.
D. Pemarah, setia, keras kepala
E. Baik, egois, baik
4. Bacalah penggalan naskah drama berikut ini!
Kedua Juru Tik : ”Selamat pagi!”
Aman dan Amat : ”Selamat pagi!”
Ningsih : ”Saudara Aman, kalau Pak Tembak datang nanti, dan kami belum kembali, bilang saja kami
ke Pasar Baru sebentar.”
Aman : ”Lho! Saya tidak mau tanggung, Saudara. Dia sudah acapkali marah-marah, karena pegawainya
tidak pernah ada di tempatnya masing-masing.”
Ningsun : ”Bilang sajalah Saudara, nanti kalau dia marah, biar saja saya yang tanggung.”
Aman : ”Ah, Saudara Ningsun enak ngomong saja. Pak Tembak dalam marah juga pakai aturan. Tidak
langsung terus sama pegawai rendahan. Marahnya sama saya dulu sebagai wakil kepala, lantas saya harus bilang sama yang mesti dimarahi.”
(Tuan Amin: Amal Hamzah)
Kedua Juru Tik : ”Selamat pagi!”
Aman dan Amat : ”Selamat pagi!”
Ningsih : ”Saudara Aman, kalau Pak Tembak datang nanti, dan kami belum kembali, bilang saja kami
ke Pasar Baru sebentar.”
Aman : ”Lho! Saya tidak mau tanggung, Saudara. Dia sudah acapkali marah-marah, karena pegawainya
tidak pernah ada di tempatnya masing-masing.”
Ningsun : ”Bilang sajalah Saudara, nanti kalau dia marah, biar saja saya yang tanggung.”
Aman : ”Ah, Saudara Ningsun enak ngomong saja. Pak Tembak dalam marah juga pakai aturan. Tidak
langsung terus sama pegawai rendahan. Marahnya sama saya dulu sebagai wakil kepala, lantas saya harus bilang sama yang mesti dimarahi.”
(Tuan Amin: Amal Hamzah)
Inti penggalan naskah drama di atas adalah ...
a. Aman merasa tidak nyaman bekerja mengikuti aturan Pak Tembak.
b. Pak Tembak sering marah-marah karena pegawainya tidak disiplin.
c. Pak Tembak seorang pemimpin yang otoriter.
d. Aman sebagai wakil pemimpin menegur Juru tik yang tidak disiplin.
e. Pak Tembak berlaku tidak proposional terhadap bawahan yang tidak disiplin.
5. Bacalah penggalan drama berikut ini!
Nenek : ”Ah, dasar! Kayak nggak pernah ingat sudah pikun. Pekerjaannya tak ada lain cuma bersolek. Dikiranya
masih ada gadis-gadis yang suka mandang.”
Kakek : ”Bagaimana kalau aku pakai kopiah seperti ini, Bu?”
Nenek : ......
Kakek : ”Tidak kemana-mana. Cuman duduk-duduk saja, sambil membaca koran.”
Nenek : ”Mengapa membaca koran mesti pakai kopiah segala?”
Kakek : ”Biar komplet, Bu!”
Nenek : ”Ah, dasar! Kayak nggak pernah ingat sudah pikun. Pekerjaannya tak ada lain cuma bersolek. Dikiranya
masih ada gadis-gadis yang suka mandang.”
Kakek : ”Bagaimana kalau aku pakai kopiah seperti ini, Bu?”
Nenek : ......
Kakek : ”Tidak kemana-mana. Cuman duduk-duduk saja, sambil membaca koran.”
Nenek : ”Mengapa membaca koran mesti pakai kopiah segala?”
Kakek : ”Biar komplet, Bu!”
Kalimat yang tepat untuk melengkapi penggalan naskah drama di atas adalah ...
a. Bagus! Terus pergi ke surau dan menginap sampai pagi.
b. Wah! Cukup serasi, seperti mau pergi ke sunatan massal!
c. Astaga! Tuan rumah mau pesiar ke mana menjelang malam begini?
d. Ya, ampun! Ganteng sekali suamiku, seperti mau menyambut tamu agung?
e. Asyik! Rapi sekali Abang hari ini, sudah ada yang menunggu di luar sana malam-malam begini?
6.
Cermati penggalan naskah drama berikut!
Rini: ”Manis, kau tentu mengerti arti maaf dan pengertian yang penuh kelapangan
dada yang hanya dipunyai seorang ibu serta pintu maaf yang selalu terbuka
untuk anaknya. Kembalilah Santi. Mereka ibumu, kakakmu semua sudah
memahami bahwa dalam kemarahan dan kesedihan seseorang dapat terlupa.
Mereka mengerti bahwa sebenarnya kau anak yang manis.
Santi: (memegang bahu Rini, tersenyum)
” Baiklah Rini, (mengangguk) baiklah akhirnya aku akan kembali ke
pangkuan bunda.”
Inti penggalan drama di atas adalah ...
A. Penyesalan seorang anak.
B. Ibu yang berdosa kepada anaknya.
C. Seorang ibu yang meninggalkan anaknya.
D. Nasihat kepada seorang anak untuk kembali kepada keluarganya.
E. Kesedihan seorang anak yang berpisah dari ibunya.
Rini: ”Manis, kau tentu mengerti arti maaf dan pengertian yang penuh kelapangan
dada yang hanya dipunyai seorang ibu serta pintu maaf yang selalu terbuka
untuk anaknya. Kembalilah Santi. Mereka ibumu, kakakmu semua sudah
memahami bahwa dalam kemarahan dan kesedihan seseorang dapat terlupa.
Mereka mengerti bahwa sebenarnya kau anak yang manis.
Santi: (memegang bahu Rini, tersenyum)
” Baiklah Rini, (mengangguk) baiklah akhirnya aku akan kembali ke
pangkuan bunda.”
Inti penggalan drama di atas adalah ...
A. Penyesalan seorang anak.
B. Ibu yang berdosa kepada anaknya.
C. Seorang ibu yang meninggalkan anaknya.
D. Nasihat kepada seorang anak untuk kembali kepada keluarganya.
E. Kesedihan seorang anak yang berpisah dari ibunya.
7.
Bacalah
kutipan drama berikut !
Sabtu
malam saat pesta ulang tahun Ani yang begitu meriah, tiba-tiba Ani melihat
seorang yang misterius masuk ke kafe, ditempat pesta itu berlangsung lalu......
Ani
: (dengan begitu tidak jelas karena cahaya redup) Siapa yang ada di situ, ayo
jawab?
Sita
: Putri kau kah itu?
. Latar pada kutipan drama tersebut
adalah ...............
a. Sabtu
malam di rumah
Ani
b. Malam Sabtu di rumah Sita
c. Minggu
malam di
kafe
d. Malam minggu di kafe.
e.
siang hari di warung
8.
Bacalah
kutipan drama dibawah ini!
(1) Ratu :
Apakah cermin itu milikku?
(2) Pemuda : (berkata dengan takut-takut) Benar Ratu, tapi
hamba ragu kalau Ratu menyukai cermin ini. Sang ratu menghampiri cermin milik
pemuda tersebut. Ia segera berkaca. Tapi tiba-tiba mukanya berubah pucat
pasi.
(
: Hah, kurang ajar, kubunuh kau pemuda!
Pemuda : (berkata sambil menunduk) Maaf
Ratu, cermin itu memang bukaan cermin biasa. Cermin itu bisa menujukan sisi
buruk seseorang.
Ratu :
(memandang ke arah pemuda) Lalu apa maksudnya cermin itu menunjukan ada
banyak ulat di wajahku?
Pemuda : Ulat itu merupakan lambang
keserakahan Ratu.
Ratu :
(marah) Kau ingin bilang kalau aku serakah ?
Pemuda : Hamba hanya ingin mengingatkan. Selama
ini Ratu hanya ingin membeli barang berlebih walau sebenarnya tidak begitu
penting.
Ratu : Aku
memang mempunyai banyak cermin. Apakah itu serakah? Sudah sepantasnya aku
memiliki banyak cermin karena aku Ratu
Pemuda : Tapi Ratu.......
R atu : Pengawal
ambilkan pedang, siapkan tiang gantungan untuk pemuda lancang ini!
|
Suasana yang tergambar pada
naskah drama tersebut adalah ...........
a.
duka
b.
Marah
c.
Kecewa
d. Haru e. senang
9.
Bacalah
kutipan drama di bawah ini dengan saksama!
(tiga siswa sedang menangis di bangku kecil dekat rimbunan
bunga melati, Inu berdiri di samping mereka)
Jati : (muncul, heran melihat
situasi kemudian marah kepada Inu) Inu kau apakan merka?
Inu : Tenang Jati tidak ada
apa-apa!
Jati : Enak saja! Senang ya dapat
membuat orang lain menangis?
Inu : Hai, bukan aku penyebabnya,
jati! (tertawa)
Jati : Kamu mampu tertawa
sementara tiga sahabatmu menangis duka. Dimana perasaanmu Inu?
Inu : Jati, apakah setiap tangis
itu duka?
Jati : Tetapi mereka jelas tampak
menderita!
Inu : (tertawa) tampak menderita
tidak sama dengan nyata menderita.
Jati : Gila! Aku kini tahu mutu
pribadimu yang sesungguhnya, Inu!
Inu : Ampun Jati,! Sabar, Jati!
Nih baca (memberikan selembar kertas )
Jati : (dengan segan meneriam,
kemudian tertegun membacanya) Maaf teman kami sedang latihan akting menangis
, jangan ganggu ya? Trim’s! Gila! Sudah! Selesai! Hentikan latihaqn
gila-gilaan ini.
|
Suasana yang tergambar dalam kutipan
naskah drama tersebut adalah ............
a.
tegang
b.
Haru
c.
Lucu
d. Sedih e.senang
10. Menentukan watak tokoh dalam naskah
drama.
Gisela : Yang pasti kita jangan bekerja kelompok di rumah Ikal, rumah dia kan kecil
dan kumuh,lagi pula aku nggak boleh sama orang tuaku jika bermain ke
tempat kumuh seperti itu.
Joe : Iya betul sekali itu, pasti rumah Ikal itu bau banget dan sempit sekali,
pokoknya aku tidak akan mau kerja kelompok jika di rumah Ikal!
Lucy : Teman-teman, kalian jangan ngomong seperti itu, belum tentu apa yang kalian
ucapkan itu benar, lagian tujuan kita itu untuk belajar bukan bermain!
Ikal : Sudahlah tidak apa-apa, perkataan mereka itu benar kok, kalau kita belajar di
tempat yang tidak nyaman kan juga memengaruhi tugas kita juga .
Joe : Bagaimana kalau di rumah Lucy saja!
Watak Ikal pada penggalan naskah drama di atas adalah ….
Gisela : Yang pasti kita jangan bekerja kelompok di rumah Ikal, rumah dia kan kecil
dan kumuh,lagi pula aku nggak boleh sama orang tuaku jika bermain ke
tempat kumuh seperti itu.
Joe : Iya betul sekali itu, pasti rumah Ikal itu bau banget dan sempit sekali,
pokoknya aku tidak akan mau kerja kelompok jika di rumah Ikal!
Lucy : Teman-teman, kalian jangan ngomong seperti itu, belum tentu apa yang kalian
ucapkan itu benar, lagian tujuan kita itu untuk belajar bukan bermain!
Ikal : Sudahlah tidak apa-apa, perkataan mereka itu benar kok, kalau kita belajar di
tempat yang tidak nyaman kan juga memengaruhi tugas kita juga .
Joe : Bagaimana kalau di rumah Lucy saja!
Watak Ikal pada penggalan naskah drama di atas adalah ….
a.
Iri
hati
b.
rendah
hati
c.
besar
hati
d.
tinggi
hati
e.
kecil
hati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar