Selasa, 09 Februari 2016

Kalimat Penjelas

Kalimat Penjelas

Kalimat penjelas adalah kalimat-kalimat yang isinya merupakan penjelasan, uraian, atau berupa rincian-rincian detail tentang kalimat utama suatu paragraf. 
Lalu bagaiman cara membedakannya? Untuk bisa membedakan kalimat utama dan penjelas, Pahamilah ciri-ciri kalimat berikut.
Ciri-ciri kalimat penjelas:
1. Berupa pendukung suatu kalimat utama yang menyajikan deskripsi, contoh, perbandingan, alasan dan penjelasan mengenai topic yang dibahas.
2. Merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri.
3. Kalimat penjelas memerlukan kata-kata penghubung seperti “Bahkan, contohnya, terlebih lagi, misalnya, contohnya dan lain-lain”. kalimat-kalimat penjelas membutuhkan kata penghubung agar suatu paragraf menjadi Koherence atau berkesinambungan antar kalimat.

Soal Naskah Drama


1.      Bacalah naskah drama berikut!
Ratna   : Sudahkah kau periksa laporan keuangan hari ini?
Laela   : Sudah Bu.
Ratna   : Coba saya lihat. Mengapa setoran dari PT Riyadis belum tercatat di sisn?
Laela   : Masa? Oh, iya. Maf, Bu, saya belum mencatatnya.
              Ratna  :Nah, coba kau lihat lagi, pelunasan pinjaman atas nama Hermanto juga belum terbukukan. Demikian pula pembayaran atas nama Maksudi.
Laela   : Oh iya. Itu juga belum saya catat. Maaf, Bu.
Ratna   : Ya sudah. Sekarang rapikan laporannya dan serahkan pada saya.

Penggalan dialog drama di atas yang menyatakan kalimat tanya konfirmasi terdapat pada dialog....
A.      pertama
B.       kedua
C.       ketiga
D.      keempat
E.       kelima

2.      Bacalah penggalan drama berikut !
Ibu : ( tidak menoleh benar) malam lebaran Narto, dengarlah tabuh itu bersahut-sahutan.pada malam lebaran seperti ini dia pergi, pergi dengan tidak meninggalkan kata.
Gunarto     : ( agak kesal) ayah ....?
Ibu : Keesokan harinya, hari lebaran, sesudah sembahyang aku memaafkan dosanya.
Gunarto     : Kenapa ibu ingat juga waktu yang lampau, mengingat kapada orang yang tak pernah lagi mengingat kita
Ibu : ( memandang Gunarto) Aku merasa ia masih ingat kita Gunarto

Yang tergambar dalam penggalan drama diatas adalah konflik ...
A. Sosial                                                               
B. Fisik                             
C. Batin
D. Budaya
E. Alam
3.      Satilawati        : (terasa kasihan) Maafkanlah segala perkataanku yang kemarin itu,
   Kartili.  Jangan masukan ke dalam hati
Kartili                    : (tersenyum) Tentu tidak, Satilawati. Aku mengerti keadaanmu
                          kemarin itu. Sekarang aku memuji kesetiaanmu terhadap Ishak.
                          Sungguhpun telah  engkau ketahui, bahwa ia ....
Satilawati  : Gila, ya tapi ada sesuatu, suara halusku mengatakan, bahwa ia akan
                          baik lagi. Baik buat selama-lamanya
Kartili                    : itu yang kuhargakan tinggi, Satilawati kepercayaanmu kepada diri
                          sendiri
Satlawati   : dan biarpun ia tidak baik kembali, aku tidak juga dapat mengikatkan
                          diriku kepada orang lain
Watak tokoh Satilawati berdasarkan kutipan drama di atas ....
A. Baik hati, belas kasih, egois
B. Setia, penuh keyakinan, percaya diri
C. Keras kepala, cepat tersinggung, baik.
D. Pemarah, setia, keras kepala
E. Baik, egois, baik
4.      Bacalah penggalan naskah drama berikut ini!
Kedua Juru Tik : ”Selamat pagi!”
Aman dan Amat : ”Selamat pagi!”
Ningsih : ”Saudara Aman, kalau Pak Tembak datang nanti, dan kami belum kembali, bilang saja kami
ke Pasar Baru sebentar.”
Aman : ”Lho! Saya tidak mau tanggung, Saudara. Dia sudah acapkali marah-marah, karena pegawainya
tidak pernah ada di tempatnya masing-masing.”
Ningsun : ”Bilang sajalah Saudara, nanti kalau dia marah, biar saja saya yang tanggung.”
Aman : ”Ah, Saudara Ningsun enak ngomong saja. Pak Tembak dalam marah juga pakai aturan. Tidak
langsung terus sama pegawai rendahan. Marahnya sama saya dulu sebagai wakil kepala, lantas saya harus bilang sama yang mesti dimarahi.”
(Tuan Amin: Amal Hamzah)

Inti penggalan naskah drama di atas adalah ...
a. Aman merasa tidak nyaman bekerja mengikuti aturan Pak Tembak.
b. Pak Tembak sering marah-marah karena pegawainya tidak disiplin.
c. Pak Tembak seorang pemimpin yang otoriter.
d. Aman sebagai wakil pemimpin menegur Juru tik yang tidak disiplin.
e. Pak Tembak berlaku tidak proposional terhadap bawahan yang tidak disiplin.

5.      Bacalah penggalan drama berikut ini!
Nenek : ”Ah, dasar! Kayak nggak pernah ingat sudah pikun. Pekerjaannya tak ada lain cuma bersolek. Dikiranya
masih ada gadis-gadis yang suka mandang.”
Kakek : ”Bagaimana kalau aku pakai kopiah seperti ini, Bu?”
Nenek : ......
Kakek : ”Tidak kemana-mana. Cuman duduk-duduk saja, sambil membaca koran.”
Nenek : ”Mengapa membaca koran mesti pakai kopiah segala?”
Kakek : ”Biar komplet, Bu!”

Kalimat yang tepat untuk melengkapi penggalan naskah drama di atas adalah ...
a. Bagus! Terus pergi ke surau dan menginap sampai pagi.
b. Wah! Cukup serasi, seperti mau pergi ke sunatan massal!
c. Astaga! Tuan rumah mau pesiar ke mana menjelang malam begini?
d. Ya, ampun! Ganteng sekali suamiku, seperti mau menyambut tamu agung?
e. Asyik! Rapi sekali Abang hari ini, sudah ada yang menunggu di luar sana malam-malam begini?

6.      Cermati penggalan naskah drama berikut!
     
Rini: ”Manis, kau tentu mengerti arti maaf dan pengertian yang penuh kelapangan
         dada yang hanya dipunyai seorang ibu serta pintu maaf yang selalu terbuka
         untuk anaknya. Kembalilah Santi. Mereka ibumu, kakakmu semua sudah
         memahami bahwa dalam kemarahan dan kesedihan seseorang dapat terlupa.
         Mereka mengerti bahwa sebenarnya kau anak yang manis.
Santi: (memegang bahu Rini, tersenyum)
          ” Baiklah Rini, (mengangguk) baiklah akhirnya aku akan kembali ke
           pangkuan bunda.”
    

Inti penggalan drama di atas adalah ...
A.    Penyesalan seorang anak.
B.    Ibu yang berdosa kepada anaknya.
C.    Seorang ibu yang meninggalkan anaknya.
D.    Nasihat kepada seorang anak untuk kembali kepada keluarganya.
E.    Kesedihan seorang anak yang berpisah dari ibunya.

7.      Bacalah kutipan drama berikut !

Sabtu malam saat pesta ulang tahun Ani yang begitu meriah, tiba-tiba Ani melihat seorang yang misterius masuk ke kafe, ditempat pesta itu berlangsung lalu......
Ani    : (dengan begitu tidak jelas karena cahaya redup) Siapa yang ada di situ, ayo jawab?
Sita   : Putri kau kah itu?

. Latar pada kutipan drama tersebut adalah ...............
a. Sabtu malam di rumah Ani                       b. Malam Sabtu di rumah Sita
c. Minggu malam di kafe                               d. Malam minggu di kafe.
e. siang hari di warung

8.      Bacalah kutipan drama dibawah ini!
(1) Ratu        : Apakah cermin itu milikku?
(2) Pemuda : (berkata dengan takut-takut) Benar Ratu, tapi hamba ragu kalau Ratu menyukai cermin ini. Sang ratu menghampiri cermin milik pemuda tersebut. Ia segera berkaca. Tapi tiba-tiba mukanya berubah pucat pasi.
(                 : Hah, kurang ajar, kubunuh kau pemuda!
Pemuda   : (berkata sambil menunduk) Maaf Ratu, cermin itu memang bukaan cermin biasa. Cermin itu bisa menujukan sisi buruk seseorang.
Ratu         : (memandang ke arah pemuda) Lalu apa maksudnya cermin itu menunjukan ada banyak ulat di wajahku?
Pemuda   : Ulat itu merupakan lambang keserakahan Ratu.
Ratu         : (marah) Kau ingin bilang kalau aku serakah ?
Pemuda  : Hamba hanya ingin mengingatkan. Selama ini Ratu hanya ingin membeli barang berlebih walau sebenarnya tidak begitu penting.
Ratu        : Aku memang mempunyai banyak cermin. Apakah itu serakah? Sudah sepantasnya aku memiliki banyak cermin karena aku Ratu
Pemuda  : Tapi Ratu.......
R atu       : Pengawal ambilkan pedang, siapkan tiang gantungan untuk pemuda lancang ini!
  Suasana yang tergambar pada naskah drama tersebut adalah ...........
a. duka                      b. Marah                                c. Kecewa                    d. Haru      e. senang

9.      Bacalah kutipan drama di bawah ini dengan saksama!
(tiga siswa sedang menangis di bangku kecil dekat rimbunan bunga melati, Inu berdiri di samping mereka)
Jati     : (muncul, heran melihat situasi kemudian marah kepada Inu) Inu kau apakan merka?
Inu     : Tenang Jati tidak ada apa-apa!
Jati     : Enak saja! Senang ya dapat membuat orang lain menangis?
Inu     : Hai, bukan aku penyebabnya, jati! (tertawa)
Jati     : Kamu mampu tertawa sementara tiga sahabatmu menangis duka. Dimana perasaanmu Inu?
Inu     : Jati, apakah setiap tangis itu duka?
Jati     : Tetapi mereka jelas tampak menderita!
Inu     : (tertawa) tampak menderita tidak sama dengan nyata menderita.
Jati     : Gila! Aku kini tahu mutu pribadimu yang sesungguhnya, Inu!
Inu     : Ampun Jati,! Sabar, Jati! Nih baca (memberikan selembar kertas )
Jati     : (dengan segan meneriam, kemudian tertegun membacanya) Maaf teman kami sedang latihan akting menangis , jangan ganggu ya? Trim’s! Gila! Sudah! Selesai! Hentikan latihaqn gila-gilaan ini.
Suasana yang tergambar dalam kutipan naskah drama tersebut adalah ............
a. tegang                          b. Haru                                   c. Lucu                   d. Sedih          e.senang

10.  Menentukan watak tokoh dalam naskah drama.

       Gisela :  Yang pasti kita jangan bekerja kelompok di rumah Ikal, rumah dia kan kecil
                      dan kumuh,lagi pula aku nggak boleh sama orang tuaku jika bermain ke
                      tempat kumuh seperti itu.                               
Joe     :   Iya betul sekali itu, pasti rumah Ikal itu bau banget dan sempit sekali,
               pokoknya aku tidak akan mau kerja kelompok jika di rumah Ikal!
Lucy   :   Teman-teman, kalian jangan ngomong seperti itu, belum tentu apa yang kalian
               ucapkan itu benar, lagian tujuan kita itu untuk belajar bukan bermain!
Ikal     :   Sudahlah tidak apa-apa, perkataan mereka itu benar kok, kalau kita belajar di
               tempat yang tidak nyaman kan juga memengaruhi tugas kita juga .
Joe     :  Bagaimana kalau di rumah Lucy saja!

      Watak Ikal pada penggalan naskah drama di atas adalah ….
a.      Iri hati
b.      rendah hati
c.       besar hati
d.      tinggi hati
e.       kecil hati




Naskah Drama

naskahdrama1
Menuru KBBI naskah adalah karangan yang masih ditulis dengan tangan yang belum diterbitkan.
Menurut Imam Suryono Drama adalah suatu aksi atau perbuatan (bahasa yunani). Sedangkan dramatik adalah jenis karangan yang dipertunjukkan dalan suatu tingkah laku, mimik dan perbuatan. Sandiwara adalah sebutan lain dari drama di mana sandi adalah rahasia dan wara adalah pelajaran. Orang yang memainkan drama disebut aktor atau lakon.
Menurut Molton drama adalah hidup yang dilukiskan dengan gerak (life presented in action).
Menurut Ferdinand Brunetierre drama haruslah melahirkan kehendak dengan action.
Menurut Baltazhar Vallhagen drama adalah kesenian melukiskan sifat dan sikap manusia dengan gerak.
Drama merupakan bahan dasar sebuah pementasan dan belum sempurna betuknya apabila belum dipentaskan. Naskah drama juga sebagai ungkapan pernyataan penulis (play wright) yang berisi nilai-nilai pengalaman umum juga merupakan ide dasar bagi aktor.
Berdasarkan pengertian diatas naskah drama dapat diartikan suatu karangan atau cerita yang berupa tindakan atau perbuatan yang masih berbentuk teks atau tulisan yang belum duterbitkan (pentaskan).